Senin, 29 Mei 2017

Indikator Profesionalisme Perempuan

Bismillaah.. tugas ke-2 yang terburu-buru.. mudah-mudahan tugas selanjutnya tidak demikian.



📚NICE HOME WORK #2📚

Bunda, setelah memahami tahap awal menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga. Pekan ini kita akan belajar membuat 

📝✅“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”✅📝
a. Sebagai individu
b. Sebagai istri
c. Sebagai ibu

Buatlah indikator yg kita sendiri bisa menjalankannya. Buat anda yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa sebenarnya yang bisa membuat dirinya bahagia, tanyakan kepada anak-anak, indikator ibu semacam apa sebenarnya yang bisa membuat mereka bahagia.Jadikanlah jawaban-jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.
Buat anda yang masih sendiri, maka buatlah indikator diri dan pakailah permainan “andaikata aku menjadi istri” apa yang harus aku lakukan, “andaikata kelak aku menjadi ibu”, apa yang harus aku lakukan.

Kita belajar membuat "Indikator" untuk diri sendiri.

Kunci dari membuat Indikator kita singkat menjadi SMART yaitu:
- SPECIFIK (unik/detil)
- MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
- ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
- REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
- TIMEBOND ( Berikan batas waktu)

Jawabannya di bawah ini.



Sebagai ibu saya semestinya:

Tugas
Waktu
Batas Waktu
Pencapaian
1.
Menyediakan (memasak sendiri) makanan sehat alami setiap hari untuk keluarga (terutama sayur dan buah)
Senin-Minggu

40 hari dimulai dari hari Selasa, 30 Mei 2017-8 Juli 2017
Minimal 5x dalam 1 minggu
2.
Konsisten mengajarkan Quran (Hapalan 1 hari satu ayat dan tahsin) setiap hari kepada anak-anak
Senin-MInggu
40 hari dimulai dari hari Selasa, 30 Mei 2017-8 Juli 2017
-Minimal 5 ayat dalam 1 minggu
-Minimal 4x tahsin dalam 1 minggu
3.
Lebih bersabar menghadapi anak (tidak mudah marah menghadapi tingkah laku anak)
Senin-Minggu
40 hari dimulai dari hari Selasa, 30 Mei 2017-8 Juli 2017
Tidak menunjukkan marah yang meledak-ledak

Sebagai istri saya semestinya:

Tugas
Waktu
Batas Waktu
Pencapaian
1.
Membuat rumah menjadi rapih sebelum suami pulang.
Senin-Jumat
40 hari dimulai dari hari Selasa, 30 Mei 2017-8 Juli 2017
-Minimal mainan anak-anak tidak berserakan dimana-mana
-jemuran sudah rapih di dalam lemari
2.
Mengurangi porsi meminta tolong pada suami
Senin-Minggu
40 hari dimulai dari hari Selasa, 30 Mei 2017-8 Juli 2017
Minimal suami tidak merasa diberatkan.
3.
Memahami kebutuhan hasrat suami dengan menanyakannya dan memenuhinya segera (minta pengertiannya jika lelah)
Senin-Minggu
40 hari dimulai dari hari Selasa, 30 Mei 2017-8 Juli 2017
-Suami merasa senang dengan pelayanan saya

Sebagai individu saya semestinya:

Tugas
Waktu
Batas Waktu
Pencapaian
1.
Punya ‘me time’
Senin-Minggu
40 hari dimulai dari hari Selasa, 30 Mei 2017
Minimal seminggu 1x 2 jam suami bersama anak-anak sementara saya membaca buku/pergi kajian (tanpa anak-anak)
2.
Menuntut ilmu di kajian (hadir di majelis ilmu atau menonton video kajian)
Senin-Minggu
40 hari dimulai dari hari Selasa, 30 Mei 2017
-Hadir di majelis ilmu minimal 1x seminggu
-Menonton video kajian minimal seminggu 1x


Mudahan bisa istiqomah menjalankan.. Aamiin..

Minggu, 21 Mei 2017

Cinta dan Cita

Bismillah..

Alhamdulillah ini adalah tugas menulis kedua saya di IIP. Entah kenapa setiap saya mengikuti kuliah parenting, selalu saja dapat tugas menulis. Ini kuliah parenting ke-3 saya dan masing-masing kuliah mengharuskan saya mengumpulkan tulisan. Hikmahnya adalah saya dipaksa menulis. Jauh sebelum saya menulis lagi setelah beberapa lama vakum, saya memang masih sangat ingin menulis. Dan tugas-tugas ini mau tidak mau terus memaksa saya untuk melanjutkan saya menulis. Sungguh Allah Maha Mendengar, sekalipun sebuah permintaan belum sempat terucap dalam untaian permintaan penuh harap dalam doa. Inilah saya yang bercita-cita menjadi penulis. Paling tidak hari ini saya sudah menulis. Dan paling tidak sudah ada satu karya tulisan saya dalam bentuk buku. Keistiqomahan dalam menulis menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Sama seperti tantangan-tantangan dalam berbagai hal, yaitu istiqomah. Mudah-mudahan tugas-tugas ini membantu saya tetap istiqomah menulis.

Dulu ketika saya SMA, saya punya cita-cita masuk di jurusan arsitektur. Bapak suka sekali menggambar dan gambarnya bagus. Saya ingat sekali ketika saya kesulitan menggambar pulau Jawa sebagai tugas menggambar saya di sekolah SD. Saya menangis karna merasa tidak bisa bagus menggambar hingga tertidur pulas. Pagi hari sudah ada gambar pulau Jawa yang luar biasa bagus di buku gambar saya, diletakkan di atas meja belajar. Siapa lagi kalau bukan Bapak yang membantu tugas saya. Bapak mengajarkan saya bagaimana caranya membuat peta presisi seperti di altas. Setelah itu saya tidak pernah kesulitan menggabar peta-peta pulau lainnya. Buat saya itu pegalaman yang sangat berkesan. Bakat seni ini diturunkan kepada anak-anak bapak termasuk saya. Bagaimana saya dan juga kakak-kakak saya pandai menggambar serta menyukai kreativitas adaah berkat bapak. Cita-cita menjadi arsitektur pupus sudah lantaran tidak tembusnya ujian PTN di jurusan tersebut. Tapi hingga hari ini saya masih menyukai seni, desain dan hal-hal yang membutuhkan kreativitas. Jika hari ini saya harus memilih dari sekian banyak ilmu yang ingin sekali saya pelajari maka saya memilih jurusan ilmu desain. Saya ingin jadi penulis.. dengan menulis saya sudah jadi penulis. Saya ingin belajar ilmu parenting.. ya saya sudah dan masih terus mempelajari ilmu parenting, saya ingin belajar ilmu fotografi.. tidak.. fotografi urutan kesekian. Saya ingin belajar memasak lebih banyak dan bercocok tanam hidroponik juga.. Tapi belajar desain mejadi urutan pertama karna cinta. Saya berharap dengan keahlian desain saya akan lebih mudah menulis buku untuk anak-anak dengan ilustrasi yang menarik. Saya juga akan lebih mudah membuat tools pembelajaran untuk anak-anak. Dan saya berharap bisa bermanfaat keahlian desain saya dapat dimanfaatkan untuk dakwah.

Saya tidak akan sekolah khusus desain karena keterbatasan waktu dan biaya. Mengingat belajar desain tidak masuk dalam prioritas utama dalam hidup saya. Saya bisa belajar otodidak. Melihat tutorial-tutorial di internet, mencari komunitas belajar, bisa juga dengan bertanya langsung kepada teman yang punya karya desain bagus. Tentunya ini harus dilakukan dengan kesungguhan. Pekerjaan rumah terbesar saya adalah membuat diri saya sendiri bersungguh-sungguh. Harapan saya kelak nantinya saya bisa membuat buku-buku berkualitas untuk anak-anak muslim. Yuk kita persiapkan diri mulai hari ini.

Sabtu, 13 Mei 2017

Kalender Ramadhan untuk Anak

Alhamdulillaah.. dalam hitungan beberapa hari lagi bulan Ramadhan tiba. Mudah-mudahan kami sekeluarga tak lupa pembaca blog saya disampaikan kepada Ramadhan tahun ini.. aamiiin.. Tahun ini alhamdulillah kakak Sarah usianya sudah 3 tahun. Beberapa minggu ini saya dan suami menggemakan bulan Ramadhan kepada Sarah dan mengajaknya turut bergembira menyambut Ramadhan. Saya dan suami juga mengajak kakak Sarah mulai belajar puasa tahun ini. Sebagai penyemangat puasanya, saya bikinkan kakak Sarah Kalender Ramadhan yang bisa kakak isi. Special made by bunda buat kakak Sarah. Semoga kakak Sarah bisa semangat belajar puasanya.

Mudah-mudahan kalender ramadhan ini bisa bermanfaat buat para orangtua khususnya dalam menyemangati ibadah harian anak-anak di bulan Ramadhan. Kalender atau jurnal ramadhan ini bisa dipakai terus lho. Ga ada masa kadaluarsanya. Supaya ga lecek atau robek, baiknya di laminating lalu ditulis dengan spidol khusus yang bisa dihapus menggunakan tisu basah. Tahun depan masih bisa dipakai lagi insya Allah. Setiap harinya anak dapat mewarnai bintang putih dengan warna kesukaan sebagai pencapaian amalannya. Oiya khusus kalender ramadhan yang berbentuk vertikal ini ada 2 kolom bulat kosong yang bisa ditambahkan sebagai tambahan amalan di bulan ramadhan, misalnya sholat tahajud, hapalan quran dan lain sebagainya. Orangtua bisa berdiskusi dengan anak tentang target ramadhan yang ingin dicapai lalu boleh ditulis dikolom catatan. Akhir ramadhan seluruh bintang yang diperoleh dapat dijumlahkan di kolom total. Sebagai reward, orangtua dapat memberikan hadiah kepada anak. Baiknya bukan hadiah yang dijanjikan dari awal. Tapi biarkan anak melakukan amalannya lalu beri kejutan dengan reward. Insya Allah akan lebih berkesan.

Silahkan digunakan dan disebarluaskan. Tapi bukan untuk kepentingan komersil yaa.. Semoga bermanfaat.