Sabtu, 24 September 2016

Tentang Bunda

Alhamdulillah umur bunda hari ini sudah menginjak usia 33 tahun. Usia yang tidak muda lagi. Malu rasanya. Alhamdulillah hari ini bunda dikaruniai dua anak perempuan yang lucu dan suami yang sholeh. Rasanya kaya sekali bunda dengan segala kekurangan yang ada. Di hari ulang tahun bunda kemarin, bunda sadar bahwa seharusnya yang diberi kado spesial adalah mbah. Hari itu mbah berjuang hidup dan mati demi melahirkan bunda. Mengalami rasa sakit yang luar biasa terlebih dahulu agar bisa bertemu dengan bunda. Bunda paham rasa sakitnya, karna bunda pernah merasakan rasanya melahirkan. Tahun depan ketika bunda berulang tahun, bunda berjanji insya Allah akan memberi hadiah kepada mbah dan mengucapkan terimakasih karna telah berjuang melahirkan bunda.

Ayah dan bunda sepakat sebelumnya bahwa kami tidak akan merayakan ulang tahun untuk anak-anak ayah dan bunda. Kecuali nanti ketika anak-anak bunda sudah beranjak dewasa (akil baligh). Ayah bilang keika baligh anak-anak harus dirayakan karna hari itu anak-anak sudah tidak lagi menjadi anak-anak tapi sudah menjadi orang dewasa yang segala perbuatannya harus dipertanggungjawabkan sendiri di hadapan Allah.

Bunda kadang membayangkan hari ini di umur bunda 33 tahun, seharusnya anak-anak bunda sudah usia SD. Tapi hari ini kenyataannya kakak baru berumur dua tahun delapan bulan sementara ade baru berumur delapan bulan. Kalau saja dulu bunda menikah lebih cepat, mungkin saja kakak sudah menjadi ade yang keempat misalnya.. Tapi kenyataannya berbeda. Dan bunda bersyukur di usia 33 tahun ini anak-anak bunda masih kecil-kecil. Karna mungkin saja kalau dulu bunda menikah di usia muda, bunda sama sekali tidak pernah terfikir untuk belajar parenting atau telat belajar tentang pengasuhan anak. Mungkin saja dulu kalau bunda menikah muda, hari ini bunda menjadi wanita karir yang bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji yang besar lalu anak-anak bunda tinggal bersama mbah di rumah. Kalau dulu bunda menikah muda, bunda tidak akan menikah dengan suami sederhana yang sholeh yang ketika menikah meminta bunda hanya di rumah untuk mengurus, mengasuh dan mendidik anak-anak. Ya Allah betapa bunda bersyukur hari atas nikmat Allah yang tidak pernah bisa bunda hitung-hitung.

Ketika menikah sampai hari ini alhamdulillah bunda masih istiqomah mengurus anak-anak di rumah. Sempat beberapa kali terbesit keinginan untuk bekerja di luar, tapi ayah selalu mengembalikan niat bunda itu agar kembali ke rumah. Bunda cuma seorang perempuan yang punya banyak keinginan dengan segala keterbatasan dan kekurangan. Dulu bunda ingin disebut sebagai pekerja craft (crafter). Hari ini bunda berhenti bekerja sebagai crafter. Blog craft bunda pun terbengkalai. Lalu bunda ingin menjadi pengusaha di bidang fashion setelah ada kakak. Tapi hari ini usaha jilbab anak yang ayah dan bunda rintis berjalan sangaaat lambat, hingga suatu ketika bunda bilang kepada ayah "bunda ingin berhenti saja" karna begitu penat dengan segala pikiran yang ada. Memikirkan bagaimana mendidik anak-anak, ingin membuat kurikulum homeschooling dan lain-lain untuk anak-anak, memikirkan mengembangkan TK dan TPA di rumah lalu mencari donatur, memikirkan usaha jilbab, memikirkan kegiatan dakwah di salah satu komunitas pecinta quran, sementara kekuatan bunda terbatas. Bunda orang yang mudah sekali lelah. Hingga rencana-rencana yang bunda sudah buat lebih sering menguap begitu saja. Akhirnya satu-persatu kegiatan bunda di luar dihentikan. Bunda tidak lagi aktif bersama komunitas crafter, lalu keluar dari komunitas membaca quran dan kepengurusannya. Usaha jilabab juga sedang off karena masalah teknis di penjahit. Bunda ingin sekali fokus kepada anak-anak bunda. Senin hingga kamis waktu bunda sudah dipakai untuk mengajar. Sementara sabtu minggu ayah dan bunda lebih sering bersilaturahmi ke rumah orangtua. Hingga akhirnya hari ini bunda berkeinginan untuk menjadi penulis saja. Ingin menulis buku tentang parenting, tentang dunia anak-anak.. Dengan menulis seperti ini bunda seseungguhnya sudah jadi penulis ya. Bunda juga sudah punya satu buku tentang craft.

Baiklah hari ini bunda memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga dan guru untuk anak-anak bunda yang hanya fokus untuk anak-anak, lalu menjadi penulis sambil menjdai guru TK dhuafa dan selanjutnya akan membuat perpustakaan mini di rumah untuk anak-anak TK dan TPA. Apapun yang terjadi anak-anak tetap menjadi prioritas yang utama, bunda harus terus bekerja di rumah. Karna anak-anak adalah investasi di dunia dan akhirat, sayang sekali kalau bunda tidak memanfaatkan momen masa kecil anak-anak untuk mengembangkan karakternnya, akhlaknya dan kecerdasannya.

Tidak ada komentar: