Selasa, 07 Juni 2016

Mengajarkan Anak Cinta Ibadah

Dalam sebuah kajian yang pernah saya ikuti dengan tema kurikulum pendidikan anak usia 6-12 tahun, Ustad Herfi Gulam mengatakan bahwa orangtua harus memberi kesan baik kepada anak-anak tentang sebuah ibadah. Ibadah apapun itu. Ia memberi contoh puasa. Jangan beri kesan bahwa puasa adalah ibadah yang tidak menyenangkan karena anak harus menahan haus dan lapar sepanjang hari. Ketika anak sedang belajar puasa maka jika ia lapar atau haus tidak mengapa orangtua memberikannya minum atau makanan. Tidak perlu memaksakan kemampuan anak. Jika upaya mengalihkan perhatian anak dari haus dan lapar dengan mengajaknya main misalnya sudah dilakukan tetapi anak masih merasa haus dan lapar maka baiknya berikan apa yang anak mau.

Rasulullah pun pernah mencontohkan bagaimana memberi kesan baik tenang ibadah sholat kepada cucu kesayangannya Hasan/Husein. Ketika Rasul sedang sholat, cucu kesayangannya naik ke punggung beliau. Beliau tidak serta merta bangun dari sujudnya tapi sengaja memanjangkan sujudnya sampai cucu kesayagannya turun sendiri dari punggung beliau.

Meneladani Rasul, saya pun berusaha melakukan hal yang sama. Seringkali ketika sholat kakak naik ke punggung atau malah dengan senangnya naik ke kepala saya berlama-lama. Ia tidak paham bundanya sedang megap-megap mencari nafas. Lain lagi ceritanya ketika saya tilawah. Saya punya target tilawah tertentu dalam satu hari. Biasanya malam setelah tahajud saya tilawah beberapa lembar lalu dilanjutkan siang hari ketika bersama dengan kakak. Namun ada kalanya kakak marah ketika saya minta ijinnya untuk baca Quran. Malah ia pernah mengambil dan melempar Quran dari tangan saya. Ternyata kakak sedang ingin diperhatikan oleh bundanya ketika itu. Kalau saya baca Quran berarti saya hanya akan menunduk dan memperhatikan Quran yang saya baca, sementara kakak ingin saya bersamanya penuh. Melihatnya dan menemaninya mewarnai, membaca buku, menulis dan lainnya. Kakak hanya ingin diperhatikan bundanya. Oh.. betapa saya tidak mengerti tentang dunianya, keinginannya dan apa yang membuatnya bahagia..

Tidak ada komentar: