Minggu, 04 Juni 2017

Membangun Peradaban dari Dalam Rumah

 NICE HOMEWORK #3

πŸ“šMEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH πŸ“š
Bunda, setelah kita belajar tentang "Membangun Peradaban dari Dalam Rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.

πŸ™‹Pra Nikah
a. Bagi anda yang sedang memantaskan diri untuk mendapatkan jodoh yang baik, tulislah suara hati anda dengan tema “UNTUKMU CALON IMAMKU”
b. Lihatlah diri anda, tuliskan kekuatan potensi yang ada pada diri anda.
c. Lihatlah orangtua dan keluarga anda. Silakan belajar membaca kehendakNya, mengapa anda dilahirkan di tengah-tengah keluarga anda saat ini dengan bekal/senjata potensi diri anda. Misi rahasia hidup apa yang DIA titipkan ke diri kita. Tulis apa yang anda rasakan selama ini.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda?adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa  anda dihadirkan di lingkungan ini?

πŸ‘¨πŸ‘©πŸ‘¦πŸ‘¦Nikah
Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.
a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

πŸ‘©πŸ‘§πŸ‘§Orangtua Tunggal (Single Parent)
Bagi anda yang saat ini sedang mendidik anak-anak anda sendirian tanpa kehadiran pasangan hidup kita
a. Buatlah “Tanda Penghormatan’, dengan satu dua kalimat tentang sisi baik “ayah dari anak-anak kita” sehingga dia layak dipilih Allah menjadi ayah bagi anak kita, meskipun saat ini kita tidak lagi bersamanya.
b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan  potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak anda, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan dengan tantangan keluarga yang luar biasa seperti ini. Apa misi hidup rahasiaNya  sehingga kita diberi ujian tetapi diberikan bekal kekuatan potensi yg kita miliki.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
Setelah menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut di atas, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.

Selamat membaca hati dan menuliskannya dengan nurani. Sehingga kata demi kata di nice homework #3 kali ini akan punya ruh, dan menggerakkan hati yang membacanya.

Salam Ibu Profesional

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/


a. Hmmm.. Hari ini saya menulis surat cinta pendek kepada suami. Cukup pendek untuk menggambarkan rasa sayang saya padanya. Saya menulis tanpa gadget, alias dengan pena, seperti menulis diary duluu sekali. Kebiasaan lama yang sudah ditinggalkan. Alhamdulillah bisa menulis dengan tenang tanpa gangguan. Ade sedang terlelap tidur sementara kakak sedang bersama ayahnya nonton ipn upin di netbook saya. Karna ini hari ahad kakak boleh nonton ipin upin dan boleh pegang handphone untuk nonton video dirinya sendiri dan kakak bebas berfoto-foto atau biasanya main augmented reality. Tidak ada games di handphone. Biasanya pun hanya pegang handphone sebentar.

Sudah bisa dibanyangkan bagaimana respon suami nantinya ketika membaca isi surat saya. Laki-laki yang lembut hatinya. Pasti menangis membaca surat saya. Sama seperti membaca surat cinta saya saat ulang tahun pernikahan yang ke-4. Disitu saya menulis pesan-pesan terakhir saya kepada suami. Bukan berarti saya tau umur saya pendek, tapi lebih kepada berhati-hati jikalau hari ini, esok atau lusa saya lebih dulu dipanggil Allah sementara anak-anak masih kecil dan suami tidak siap ditinggal oleh saya. Maka itu adalah surat cinta saya yang kedua untuk suami. Dan benarlah. Ketika saya memberikan kepada suami. Ia menangis. Menangis karna ia merasa tidak pernah membahagiakan saya baik membahagiakan hati atau membahagiakan secara materi. Padahal sesungguhnya tidak seperti itu. Memang ada kalanya saya tidak bahagia, tapi saya sangat bersyukur memiliki ia sebagai suami. Itu saya sampaikan di surat saya. Ya.. ia perlu tau perasaan saya terhadapnya agar ia bangga terhadap dirinya, agar ia terus bergerak dengan semangat membahagiakan saya dan anak-anaknya. Ya Allah.. Jadikanlah kami keluarga yang terus bersyukur kepada-Mu..

b. Bagian kedua yang ingin saya tulis adalah tentang anak-anak. Bagaimana menulis tentang anak-anak sedang mereka masih muda sekali usianya. Kakak 3 tahun dan ade 1 tahun. Potensi yang ada dalam diri mereka belum terlihat. Hanya saja karakter mereka sudah sedikit banyak terlihat. Entah itu karakter bawaan dan akan terus dibawanya hingga besar atau bisa berubah seiring berjalannya waktu. Belum banyak potensi yang bisa saya lihat dari anak-anak. Kakak punya sifat dominan daripada adiknya, kakak senang menggambar seperti saya, sedikit agak banyak bercerita. Sedang adik sangat sensitif tapi sangat ceria dan berani. Harapan saya kelak mereka akan saling menyanyangi dan saling membantu dalam melakukan kebaikan untuk berdakwah di jalan Allah apapun karakter dan potensi yang mereka punya. Saling mencintai karena Allah.

c. Saya suka sekali menggambar, desain dan hal-hal yang berbau kreativitas. Dua tahun belakangan saya dan suami berusaha mengembangkan bakat saya dengan membuka usaha jilbab anak. Sayang belakangan ini memang belum banyak kemajuan karena saya merasa keteteran dengan aktivtas mengurus rumah dan dua balita, mengajar TK untuk anak-anak dhuafa di rumah dan lain sebagainya. Suami juga belum fokus 100 persen di usaha keluarga ini. Setelah lebaran kami bertekad akan lebih serius menggarap bisnis keluarga kami. Saya mengurus desain dan produksi sedang suami mengurus pemasaran dan penjualannya. Dua bidang yang berbeda yang kami sukai dan punya potensi di dalamnya. Semoga ini memudahkan kami membangun bisnis keluarga kami di lingkungan tempat kami tinggal.

d. Saya yakin hari ini saya, suami dan anak-anak saya bisa membangun sebuah bisnis keluarga yang sukses di tengah-tengah masyarakat Kampung Lio dengan ekonomi menengah ke bawah. Impian saya adalah saya bisa membuat sebuah usaha konveksi di sekitar rumah, sehingga masyarakat sekitar rumah terberdayakan. Selain itu TK dan TPA dhuafa yang teman dan saya kelola bisa berkembang dengan bantuan paling tidak dari bantuan dana hasil dari keuntungan usaha konveksi kami. Mudah-mudahan selain potensi saya mengajar ngaji dan mengajar TK saya dan keluarga bisa memberikan potensi lain kepada lingkungan sekitar kami. Aamiin..

Tidak ada komentar: