Rabu, 14 Februari 2018

Tentang Gadisku

Adalah Sarah Savaira Althafunnisa.

Gadis kecil yang baru saja berusia empat tahun. Masih jelas di ingatan prosesi kelahirannya di pagi hari. Wajahnya yang putih bersih, bibirnya yang merah merekah menambahkan aroma kebahagiaan baru bagi keluarga kecil kami. Tak lupa ibu yang senang akan kelahiran cucu kandung pertamanya. Ibu yang menggendongnya di perjalanan pulang menuju rumah, menepis tanganku yang masih ingin lekat dengan gadisku selepas berjuang sekuat tenaga melahirkannya.

Kini ia berusia empat tahun tak terasa sudah. Ia gadis kecil yang ceria terlepas dari bagaimana ketika ia merajuk. Ia juga gadis yang cerdas. Kemampuannya menghapal surat-surat pendek setara dengan kemampuan kognitif lainnya seperti menulis dan mengenal alphabet. Pandai menggambar seperti bundanya. Kemampuannya mewarnai juga semakin hari semakin lebih baik. Ia bisa belajar dengan mendengar atau melihat. Melihat bundanya menggambar lalu di kemudian hari ia bisa menirukan apa yang bundanya gambar.

Ia juga sayang adiknya. Sering membantu adiknya mengambil puding di kulkas misalnya. Membantu adiknya cuci tangan, menggandeng tangan adiknya ketika di jalan, kadang ia menyuapi makan adiknya. Ia juga sayang bonekanya. Layaknya perempuan dewasa yang menggendong bayi kecil. Punya adik membuat ia lebih dewasa.

Ia anak yang ekspresif. Tertawanya lepas begitu juga tangisnya. Berbeda dengan adiknya. Masing-masing punya keunikan.

Fatimah Qonita Shabira atau biasa dipanggil Bia. Begitu ia memanggil dirinya sendiri. Mirip dengan kakaknya ketika lahir. Wajah putih bersih dengan bibir merah merekah. Tidak banyak menangis ketika bayi. Cepat sekali dibujuk ketika menangis. Tangisnya akan langsung teralihkan ketika ditunjukkan gambar unta di buku atau kucing yang sedang berjalan atau pesawat yang terbang di langit. Di usianya yang dua tahun ini adik sudah bisa baca surat al-fatihah, an-nas, doa penutup majelis dengan logatnya yang masih cadel. Masya Allah.

Shabira juga anak yang ekspresif seperti kakaknya, sering sekali olah tubuhnya membuat ayah dan bundanya tertawa. Banyak bicara dan perhatian kepada orang lain. Misalnya saja ia akan bertanya kepada mbahnya 'mbah lagi macak ya?' atau 'bunda lagi wudu ya? mau colat?. Alhamdulillah di usia dua tahun ini adik sudah ga mimi lagi.

Ya Allah semoga kakak dan adik menjadi anak-anak qurrota'ayun bagi ayah dan bundanya. Aamiiin..

#day3
#14feb18
#Depok
#Sarah4yShabira2y #KelasPortofolioAnakbyGPA #GriyaPortofolioAnak #MengikatMaknaSepenuhCinta #PekaAkanUnikAnak

Tidak ada komentar: